Rukun-rukun Shalat

Rukun-rukun sembahyang:
(1) Rukun pertama : Niat beserta takbiratul ihram.
Memasukkan niat antara alif (الله) dan huruf ro' (اكبر).
Qasad: aku sembahyang
Ta'arod: sunnah / fardhu
Ta'yin: "dhuha" (jika sunnah) atau "subuh" (jika fardhu).

(2) Rukun ke dua: Takbiratul ihram.
Ucapan takbir (الله اكبر) ini tidak bisa digantikan dgn ucapan selain nya walau pun semakna.

(3) Rukun ke tiga : Berdiri bagi yang mampu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﺻَﻞِّ ﻗَﺎﺋِﻤًﺎ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﻘَﺎﻋِﺪًﺍ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺟَﻨْﺐٍ “Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.

(4) Rukun ke empat: Membaca Al Fatihah di Setiap Raka’at Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﻻَ ﺻَﻼَﺓَ ﻟِﻤَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﻘْﺮَﺃْ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ “Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.

(5) Rukun kelima: Ruku’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada orang yang jelek shalatnya (sampai ia disuruh mengulangi shalatnya beberapa kali karena tidak memenuhi rukun), ﺛُﻢَّ ﺍﺭْﻛَﻊْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻄْﻤَﺌِﻦَّ ﺭَﺍﻛِﻌًﺎ “Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’

(6) Rukun keenam : I’tidal serta thuma’ninah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya, ﺛُﻢَّ ﺍﺭْﻓَﻊْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻌْﺘَﺪِﻝَ ﻗَﺎﺋِﻤًﺎ “Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninah lah

(7) Rukun ke tujuh : Sujud dan thuma’ninah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya, ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺠُﺪْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻄْﻤَﺌِﻦَّ ﺳَﺎﺟِﺪًﺍ “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. ” Hendaklah sujud dilakukan pada tujuh bagian anggota badan: [1,2] Telapak tangan kanan dan kiri, [3,4] Lutut kanan dan kiri, [5,6] Ujung kaki kanan dan kiri, dan [7] Dahi sekaligus dengan hidung. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﺃُﻣِﺮْﺕُ ﺃَﻥْ ﺃَﺳْﺠُﺪَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﺒْﻌَﺔِ ﺃَﻋْﻈُﻢٍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺠَﺒْﻬَﺔِ – ﻭَﺃَﺷَﺎﺭَ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻧْﻔِﻪِ – ﻭَﺍﻟْﻴَﺪَﻳْﻦِ ، ﻭَﺍﻟﺮُّﻛْﺒَﺘَﻴْﻦِ ﻭَﺃَﻃْﺮَﺍﻑِ ﺍﻟْﻘَﺪَﻣَﻴْﻦِ “Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: [1] Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), [2,3] telapak tangan kanan dan kiri, [4,5] lutut kanan dan kiri, dan [6,7] ujung kaki kanan dan kiri. ”

(8) rukun ke delapan : Duduk di antara dua sujud dan thuma’ninah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺠُﺪْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻄْﻤَﺌِﻦَّ ﺳَﺎﺟِﺪًﺍ ، ﺛُﻢَّ ﺍﺭْﻓَﻊْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻄْﻤَﺌِﻦَّ ﺟَﺎﻟِﺴًﺎ ، ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺠُﺪْ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻄْﻤَﺌِﻦَّ ﺳَﺎﺟِﺪًﺍ “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud. ”

(9) Rukun ke sembilan: duduk tasyahud akhir.

(10) Rukun ke sepuluh adalah membaca tasyahud akhir.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﻌَﺪَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓِﻰ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻓَﻠْﻴَﻘُﻞِ ﺍﻟﺘَّﺤِﻴَّﺎﺕُ ﻟِﻠَّﻪِ … “Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at tahiyatu lillah …”.
Bacaan tasyahud: ﺍﻟﺘَّﺤِﻴَّﺎﺕُ ﻟِﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕُ ﻭَﺍﻟﻄَّﻴِّﺒَﺎﺕُ ، ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ ، ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﻋِﺒَﺎﺩِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴﻦَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍلرسول الله، اللهم صل على سيدنا محمد

(11) Rukun ke sebelas: Shalawat kepada Nabi
ﺇﺫﺍ ﺻﻠﻰ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻓﻠﻴﺒﺪﺃ ﺑﺘﻤﺠﻴﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺜﻨﺎﺀ ﻋﻠﻴﻪ ﺛﻢ ﻳﺼﻠﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺛﻢ ﻳﺪﻋﻮ ﺑﻌﺪ ﺑﻤﺎ ﺷﺎﺀ “
Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, lalu bershalawatlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berdo’a setelah itu semau kalian"
Bacaan shalawat yang paling bagus adalah sebagai berikut.
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰسيدنا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ سيدنا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ، ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠَﻰ سيدنا إبراهيم وعلى ﺁﻝِ سيدنا ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ،وَّﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ سيدنا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ سيدنا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ، ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ سيدنا إبراهيم وعلى ﺁﻝِ سيدنا ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴﺪٌ ﻣَﺠِﻴﺪٌ “

(12) Rukun ke dua belas : Salam Dalilnya hadits yang telah disebutkan di muka, ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺍﻟﻄُّﻬُﻮﺭُ ﻭَﺗَﺤْﺮِﻳﻤُﻬَﺎ ﺍﻟﺘَّﻜْﺒِﻴﺮُ ﻭَﺗَﺤْﻠِﻴﻠُﻬَﺎ ﺍﻟﺘَّﺴْﻠِﻴﻢُ “Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam".

(13) Rukun ke tiga belas: tertib atau menurut aturan.
Urut dalam rukun-rukun yang ada Alasannya karena dalam hadits orang yang jelek shalatnya, digunakan kata “tsumma “ dalam setiap rukun. Dan “tsumma ” bermakna urutan.
الله ورسوله اعلم

Semoga Bermanfaat:)

Love Islam
Previous
Next Post »