About Muslim Is One

Muslim Is One merupakan suatu karya tulis sederhana yang memuat sedikit pengetahuan tentang Agama Islam

Sebaik-baik Shalat Wanita Adalah di Rumahnya

Sebaik-baik shalat wanita adalah di rumahnya. Karena Allah memerintahkan pada wanita untuk berdiam diri di rumah. Namun tidak mengapa ia keluar asalkan memperhatikan aturan seperti menutup aurat dan tidak menggoda pria.

Dalam ajaran Islam, shalat wanita lebih baik di rumah. Dari Ummu Salamah, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ مَسَاجِدِ النِّسَاءِ قَعْرُ بُيُوتِهِنَّ

“Sebaik-baik masjid bagi para wanita adalah diam di rumah-rumah mereka.” (HR. Ahmad 6/297. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dengan berbagai penguatnya).

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ الْمَرْأَةِ فِى بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى حُجْرَتِهَا وَصَلاَتُهَا فِى مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى بَيْتِهَا

“Shalat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada shalatnya di pintu-pintu rumahnya, dan shalat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya” (HR. Abu Daud no. 570. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Kenapa sampai wanita lebih bagus shalat di rumahnya, bahkan lebih bagus di ruangan di kamarnya yang lebih khusus untuknya? Karena seperti itu akan lebih menutupi dirinya (Lihat ‘Aunul Ma’bud, 2: 195).

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Shalat jama’ah bagi wanita itu lebih baik di rumahnya daripada mendatangi masjid. … Dan shalat wanita di rumahnya itu lebih menutupi dirinya dan lebih afdhol” (Al Majmu’, 4: 198).

Shalat wanita di rumah adalah pengamalan dari perintah Allah agar wanita diam di rumah. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki” (HR. Tirmidzi no. 1173, shahih).

Namun jika wanita ingin melaksanakan shalat berjama’ah di masjid selama memperhatikan aturan seperti menutupi aurat dan tidak memakai harum-haruman, maka janganlah dilarang. Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahwasanya Abdullah bin ‘Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَمْنَعُوا نِسَاءَكُمُ الْمَسَاجِدَ إِذَا اسْتَأْذَنَّكُمْ إِلَيْهَا

“Janganlah kalian menghalangi istri-istri kalian untuk ke masjid. Jika mereka meminta izin pada kalian maka izinkanlah dia” (HR. Muslim no. 442).

Sekali lagi, dilarang memakai harum-haruman ketika keluar rumah. Dari Abu Hurairah, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلاَ تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الآخِرَةَ

“Wanita mana saja yang memakai harum-haruman, maka janganlah dia menghadiri shalat Isya’ bersama kami” (HR. Muslim no. 444).

Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Jika setiap wanita memperhatikan shalatnya dan menjaga kehormatan dirinya, maka ia akan mendapatkan keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Wallahu waliyyut taufiq.

Semoga Bermanfaat:) Jangan Lupa Like Fanspage!!

Love Islam
Read More...

Beginilah Cara Setan Menyerang saat Tidur

Sesungguhnya setan tidak akan pernah lelah, apalagi menyerah mengawasi dan memperdaya manusia.
"Saat kita tidur, bukan berarti setan tidur juga. Justru, saat kita tidur, menjadi peluang besar bagi setan untuk menyerang kita, karena kita sering kali lupa mengingat Allah, banyak orang yang dikala bangun senantiasa beramal sholeh dan dzikir tiada terputus, tapi menjelang tidur, ketika tubuh benar-benar lelah, dia enggan bahkan rela melenakan dirinya dalam kenyamanan tidur sampai-sampai lupa berdzikir.

Berikut ini adalah serangan-serangan setan yang dilancarkan saat kita tidur;

1. Menyihirnya
Rasulullah shallallhu‘alaihi wasallam, bersabda : "Setan mengikat di atas ubun-ubun kepala salah satu dari kalian-saat tidur- 3 ikatan, di setiap ikatan ia berucap : bagimu malam panjang, tidurlah! Maka jika ia bangun seraya berzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan, Jika ia wudhu’lepas satu ikatan lagi, jika ia sholat lepaslah semua ikatan. Pagi-pagi ia giat dan segar jiwanya, jika ia tidak berdzikir, maka pagi-pagi ia malas dan jelek jiwanya." (Muttafaqun‘alaih)

2. Merendahkannya
Jika ada orang yang tidur sampai pagi, tidak bangun sedikitpun untuk sholat malam, cengkeraman setan bertambah kuat.
Dari Abdullah bin Mas’ud, diceritakan hal ini, yaitu orang yang ketiduran, kepada Rasulullah, beliau bersabda : "Orang itu dikencingi setan di kedua telinganya." (Muttafaqun‘alaih)

3. Menakut-nakutinya
Setan datang dengan mimpi-mimpi buruk, Rasulullah bersabda :

"Mimpi itu ada 3 :
1. Mimpi yang baik, itu kabar baik dari Allah,
2. Mimpi yg menakutkan itu dari setan,
3. Mimpi dari bisikan jiwanya, yaitu memori yang terulang. Jika ada yg mimpi diantara kamu yang tidak menyenangkan, maka bangunlah, sholatlah dan jangan ceritakan ke orang lain." (Bukhori dan Muslim)

4. Menertawakannya saat menguap
Setan tertawa saat melihat orang yang menguap, karena menguap muncul dari malas (letih), sehingga tidak dapat mengerjakan ketaatan secara sempurna, dan wajahnya terlihat tidak menarik atau lesu.
Rasulullah bersabda: "Jika ada di antaramu ada yang menguap, maka tahanlah dengan tangannya di mulutnya atau tutuplah, karena setan akan masuk melalui mulutnya." (HR. Muslim)

Semoga Bermanfaat:)

Love Islam
Read More...

Mengatakan Sesuatu yang Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya.

Mengatakan Sesuatu yang Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya.
Janganlah kamu mengatakan sesuatu yang kamu sendiri tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati setiap orang kelak di akhirat akan diminta tanggung jawab. [Al-Isra’, 17 : 36]

‘Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu ‘Abbas radiyallahu anhu berkata berkenaan “وَلاَ تَقْفُ”, iaitu maksudnya: “Jangan kamu mengatakan”
Berkenaan ayat diatas, Al-Aufi berkata maksudnya: “Dan jangan kamu menuduh seseorang yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya”
Muhammad Ibnul Hanafiyyah pula berkata: “Maksudnya adalah larangan memberikan kesaksian palsu”

Qatadah berkata bahwa maksudnya: “Janganlah kamu mengatakan bahawa aku melihat sedangkan kamu tidak melihat, aku mendengar sedangkan kamu tidak mendengar, aku mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahuinya. Karena sesungguhnya Allah akan bertanya semua itu kepadamu”

Setelah menyebutkan pendapat para Salaf tentang ayat ini, imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata: “Kesimpulan penjelasan yang mereka sebutkan adalah: bahwa Allah Ta’ala melarang berbicara tanpa ilmu, yaitu (berbicara) hanya dengan persangkaan yang merupakan perkiraan dan khayalan.” (Tafsir Al-Qur’anul Azhim), seperti firman Allah:
.
“Jauhilah kebanyakkan dari persangkaan, sesungguhnya sebahagiaan persangkaan itu adalah dosa” (al-Hujuraat 49:12)
.
Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
.
“Jauhilah prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan, dan janganlah kalian saling menghendap-hendap, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling membelakangi, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR al-Bukhari)
.
Disebutkan didalam Sunan Abi Dawud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
.
“Seburuk-buruk kendaraan yang ditunggangi seseorang adalah apabila berkata: “Mereka menyangka” (HR Abu Dawud, lihat Sahihul Jami’ no 2846)
.
hadits lain disebutkan bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
.
“Sesungguhnya perbuatan menga-adakan yang paling dusta, adalah ketika seseorang mengaku melihat sesuatu dengan kedua matanya, sedangkan ia tidak melihatnya” (HR al-Bukhari no. 7043
Read More...