About Muslim Is One

Muslim Is One merupakan suatu karya tulis sederhana yang memuat sedikit pengetahuan tentang Agama Islam

Pengorbanan Abu Dujanah

Pengorbanan Abu Dujanah

Seberapa besarkah kita mencintai Rasulullah Saw.? Kita kerap mengatakan bahwa kita mencintai Rasulullah Saw. Namun, kita diam saja ketika beliau dihina oleh orang-orang yang membenci beliau. Kita tak membela ketika beliau direndahkan dan digambarkan sebagai penjahat oleh orang-orang yang membenci beliau.

Jika seperti itu sikap kita, masihkah bisa dikatakan kita mencintai beliau?

Kisah berikut akan membuka hati kita tentang besarnya kecintaan sahabat pada Rasulullah Saw.

Dalam sebuah peperangan, kaum muslimin terdesak. Bahkan, Rasulullah Saw. pun berada dalam bahaya dan dihujani anak panah. Lalu hadirlah sosok sahabat pemberani kesatria yang membuktikan cintanya dengan pengorbanan mulia. Ia adalah Abu Dujanah.

Ia mendekati Rasulullah Saw. dan menjadikan dirinya sebagai perisai hidup bagi Rasulullah Saw. dari panah musuh.

Abu Dujanah merangkul Rasulullah Saw. sehingga panah-panah menancap di punggungnya dan menghunjam di seluruh tubuhnya.

Abu Dujanah bergeming. Ia tetap bersabar merangkul dan melindungi tubuh Rasulullah walau panah-panah menghunjam keras di punggungnya. (Sirah Nabawiah, Ibnu Hisyam)

Inilah cinta seorang sahabat mulia. Baginya, pengorbanan, sakit yang tiada terkira, bahkan menyerahkan nyawa harus dilakukan demi melindungi orang yang dicintainya.

Terima Kasih Telah Berkunjung, silahkan share dan coment :)

Teladan Rasul
Read More...

Batang Pohon Merintih kepada Rasulullah Saw.

Batang Pohon Merintih kepada Rasulullah Saw.

Dari Anas r.a., ia menuturkan, “Dahulu Rasulullah Saw. menyampaikan khotbah Jumat dengan menggunakan sebuah kayu sebagai tempat bersandar. Setelah para jamaah bertambah banyak, beliau meminta agar dibuatkan mimbar untuknya. Mereka pun membuat mimbar dengan dua undakan. Tatkala beliau hendak berkhotbah di mimbar tersebut, tiba-tiba kayu itu merintih menangis pada beliau.

Saat itu saya berada di masjid. Saya mendengar kayu itu terus merengek bagaikan bayi sampai Rasulullah turun dari mimbar dan mengusapnya. Setelah itu, kayu tersebut pun tenang.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)

Al-Hasan selalu menangis jika mengingat cerita ini. Ia berkata, “Wahai hamba-hamba Allah, sebatang kayu saja merintih pada Rasulullah karena merindukannya. Ini menunjukkan ketinggian derajat beliau di hadapan Allah Ta’ala. Kalian seharusnya lebih berhak untuk rindu ingin bertemu dengannya.”

Terima Kasih Telah Berkunjung, silahkan share dan coment :)

Teladan Rasul
Read More...

Kebiasaan Imam Malik Sebelum Menyampaikan Hadis

Kebiasaan Imam Malik Sebelum Menyampaikan Hadis

Imam Malik selalu menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan muridnya. Rumahnya pun selalu terbuka untuk bertanya jawab. Biasanya, murid-murid yang hendak bertanya berkumpul di halaman rumahnya.

Saat itu salah satu pembantu Imam Malik keluar dan berkata, “Syaikh menanyakan apakah Anda ingin bertanya perihal fikih atau perihal hadis?” Apabila mereka berkata “Kami ingin bertanya tentang masalah-masalah yang kami hadapi”, beliau keluar lalu memberikan fatwa.

Namun, apabila mereka berkata “Kami ingin bertanya tentang hadis”, beliau akan berwudhu, lalu memakai minyak wangi, menyisir jenggotnya, memakai baju baru dan kopiah, serta melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah itu, barulah beliau keluar menemui mereka. Terlihat sinar khusyuk di wajahnya. Setelah mereka memasuki ruangan, pengharum ruangan pun dinyalakan. Menyebarlah aroma harum ke seluruh ruangan.

Semua yang hadir dalam pertemuan itu diam. Tidak ada seorang pun yang bercakap-cakap dengan kawannya, bahkan tidak ada seorang pun yang menoleh ke arah temannya. Semua memperhatikan Imam Malik dan menyimak apa yang disampaikannya.

Saat ditanya mengapa melakukan hal-hal tersebut sebelum dan saat menyampaikan hadis Rasulullah Saw., ia menjawab, “Aku ingin mengagungkan hadis Rasulullah. Aku tidak akan menyampaikan hadis Rasulullah kecuali dalam kondisi suci, dengan hafalan dan bacaan yang sempurna.” Mungkin kita menganggap apa yang dilakukan Imam Malik berlebihan dan sebenarnya tak perlu. Namun, begitulah salah satu cara Imam Malik memuliakan Rasulullah Saw. yang dicintainya.


Terima Kasih Telah Berkunjung, silahkan share dan coment :)

Teladan Rasul

Read More...

Buah Cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

Buah Cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

Suatu hari, seorang laki-laki Badui menghadap Rasulullah Saw. Ia bertanya, “Ya Rasulullah, kapan kiamat itu terjadi?” Rasulullah tidak segera menjawab karena sudah masuk waktu shalat. Beliau langsung shalat berjamaah. Usai shalat, beliau bertanya, “Mana orang yang tadi bertanya tentang hari kiamat?” “Saya, ya Rasulullah,” jawab orang Badui itu. “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” tanya Rasulllah

Orang Badui itu menjawab, “Demi Allah, aku tidak mempersiapkan amal shalat dan puasa yang banyak. Aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah Saw. bersabda, “Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang kaucintai.” (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain Anas mengatakan, “Kami tidak pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Rasulullah Saw: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).” Anas pun mengatakan, “Kalau begitu, aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar. Aku berharap bisa bersama mereka karena kecintaanku pada mereka walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.” (HR Bukhari)

Maa syaa Allah. Siapa saja yang mencintai Rasulullah Saw. akan digabungkan bersama beliau pada hari kiamat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai Rasulullah Saw.


Silahkan Share!!

Teladan Rasul
Read More...